MANUSIA BODOH

Aku selalu saja terlihat bodoh olehmu, selalu saja aku tertipu dengan omongan manismu. 

Seandainya aku memilih, aku ingin pergi dari kehidupanmu karena keyakinanku berbicara...ga seharusnya aku mengharapkanmu. 

Aku ingin lari sejauh-jauhnya dari kehidupanmu tapi ketidakmampuanku untuk pergi membuatku selalu kalah.

Dirimu bak medan magnet yang selalu menarikku meskipun aku berusaha memberontak tapi realitanya ku selalu saja datang kembali di sisimu saat kamu kembali membutuhkanku. 

Semua janji itu hanya janji yang kudapat, fakta ga mampu membuktikan segala omonganmu. 

Aku mampu untuk sendiri dan bertahan hidup tanpamu, aku mohon lepaskan aku dan kembalikan semuanya ke wujud normalku.

Aku terlalu lelah menunggu. Aku ga mau seperti boneka yang mudah dipermainkan olehmu, aku berusaha untuk bangkit dan lepaskan semuanya..........bantu aku untuk itu. 

Mungkin kata yang tepat " Selamat tinggal" 12042012.

Pilu

Rintihan sakit dan jeritan keperihan menusuk hati, mungkin gambaran kehancuran diri. Sebelah matapun ga ada anggapannya buatku, aku bak sampah yang terbuang. Pilihan yang salah......aku tersudut dalam pilihan yang mendatangkan kepiluan, sampai kapan ada akhir.

Ya Allah cobaan-Mu terasa berat dipundak ini, langkahku tergontai karena ga sanggup menahan beban.

Andai rasa ini hilang mungkin tiada lagi beban di hati, tapi justru semakin membelenggu hati.

Tersakiti

Ribuan bahkan hampir jutaan kali luka yang tertoreh direlung hati, itu ga membuat seseorang berpengalaman dan dapat mengerti makna kehidupan. Tersadar itupun hanya sesaat, jeritan bahkan tangisan ga bisa menghilangkan keresahan dan kegalauan ini. Mungkin takdir yang ga bisa diubah, meskipun oleh usaha keras. Akhirnya gamang, hidup ga lagi berwarna, ga merasakan keindahan sampai akhirnya terpuruk pada keadaan yang sebenarnya ingin ditinggalkan. Helaan nafas ga mampu menghilangkan beban yang disandangnya, entah mungkin ini hanya pelarian semata. Perasaan ini ga dapat dibohongi, karena realita yang dapat terlihat dan terdengar oleh pancaindra. Dalam hati ini teriakan kekesalan, mudah-mudahan terdengar.......dan segera berlalu diingatan.

Cinta Buta

Dada dipenuhi gumpalan rasa yang menyesak. Ingin teriak tapi semua tertahan oleh nalar, benar-benar menyiksa. Rasaku hanya kamu yang tahu dan aku berani mengatakannya karenamu yang memulai tapi setelahnya kamu yang membuangku seperti sampah. Semua orang ga akan mau sepertiku, kalaupun aku memilih aku juga ingin lari dari kenyataan tapi nyatanya aku ga bisa keluar dari belenggu rasaku. Kedatanganmu membawa petakaku banyak luka dan sakit serta kecewa yang selalu kamu berikan buatku. Anehnya aku selalu ada buatmu, benar orang berkata cinta itu buta. Mungkin ini lelucon untukmu dan kamu bisa tertawakanku tapi ga buatku, hidup bak panggung sandiwara. Ceritaku dan ceritamu hanya kita yang tahu, tertuliskan dalam sejarah berputarnya waktu. Cerita bukan tuntutan skenario tapi aku bertindak dan berperilaku sesuai tuntutanmu. kapankah ini berakhir?

Antara kebohongan dan kebaikan

Kenapa orang selalu berkelit? karena hanya itu yang dapat dilakukan. Kebohongan dikatakan cara untuk mendapatkan kebaikan, kebaikan berarti didapatkan dari kebohongan. entah mana yang terbaik apakah kebohongan untuk kebaikan ataukah kebaikan dengan kebohongan?

SEMU

Akankah berarti sementara makna yang diberi kini kembali ke titik nol. Ga ada lagi perhatian, ga ada lagi pengorbanan dan tersisih pada kepentingan yang sulit dinalar. Mungkinkah rasa itu telah pergi dan hilang, ga ada kedamaian yang ditemui. Aneh............apakah itu yang sebenarnya terjadi? kehilangan mungkin menyakitkan nurani dan separuh nyawa hilang dan menyisakan tanggis. Sebaiknya setiap kerinduan dan kenangan ga perlu diratapi dan disesali.

Bersamamu

Waktu yang sulit dipertemukan membuatmu dan aku ga bisa bersama...tapi suatu hari mungkinkah ada keajaiban? Bermimpi, mungkin lagu itu pas menggambarkan apa yang aku rasakan namun ternyata perasaanku terganjal oleh sikapmu. Aku terkadang nyaman berada bersamamu tapi terkadang aku merasa bersamamu hanya membuatku merasa tersisihkan, aku ga pernah berarti buatmu. Bersamamu, aku harus mampu mendengarkan segala keluh kesahmu yang aku pikir itu ga perlu tapi nyatanya kamu selalu mengulanginya. Aku merasa dibutuhkan kalau kamu ada maunya, apa itu yang kamu rasakan dan inginkan dari aku? Aku ingin pergi tapi aku tetap berdiam untukmu.....pengorbanan yang ga sebanding. Aku ingin bukti dan bukan janji, ga semuanya bisa selesai tanpa kata-kata dan ga semuanya berakhir dengan kata-kata. Bukti dapat tersurat dan tersirat, apa semuanya dapat kamu penuhi untukku? Ach............sekali lagi helaan nafas panjang membuktikan bahwa mungkin sampai kapanpun kita selalu seperti ini, kebersamaan yang sulit untuk terwujud. Kebimbangan menentukan keinginanku, pergi ataukah terus....sedangkan keputusannya sama-sama menyulitkan buatku.